Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Public Safety And Emergencies

Tragedi Air India: Keluarga Beri DNA, Luka Belum Kering

Beritasob.com – Suasana pilu menyelimuti Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, India, Kamis (12/6/2025) malam, saat keluarga korban kecelakaan pesawat Air India menyerahkan sampel DNA. Upaya ini dilakukan untuk membantu mengidentifikasi para korban tragedi yang merenggut nyawa ratusan orang.

Pesawat Air India dengan nomor penerbangan yang belum diketahui mengalami kecelakaan tragis pada Kamis siang. Pesawat tersebut jatuh tak lama setelah lepas landas, menimpa sebuah bangunan di Kota Ahmedabad dan menyebabkan kerusakan parah.

Dari 242 penumpang, 241 orang dinyatakan tewas, meninggalkan hanya satu orang yang selamat dari maut. Harapan dan duka bercampur menjadi satu di tengah proses identifikasi yang berlangsung.

Baca juga: Video CCTV Detik-detik Jatuhnya Pesawat Air India 171, Apa Kata Pakar?

Keluarga korban dengan tabah menyerahkan sampel DNA mereka kepada petugas kesehatan. Langkah ini menjadi harapan terakhir untuk membawa pulang jasad orang-orang terkasih.

Sangeeta Gauswami, salah satu keluarga korban, dengan suara bergetar menceritakan pertemuannya terakhir dengan sang putra, Sanket (19), di Bandara Ahmedabad. Dilansir dari CNN, Jumat (13/6/2025), Gauswami baru saja melepas putranya untuk menempuh pendidikan di London, Inggris, meninggalkan Gujarat, India Barat.

Belum genap 24 jam berlalu, Gauswami sudah harus menghadapi kenyataan pahit. Dalam balutan pakaian yang sama saat mengantar Sanket, ia menyerahkan sampel DNA, berharap dapat mengidentifikasi jenazah putra semata wayangnya.

Di tengah isak tangis dan pelukan erat saudara perempuannya, Gauswami mengungkapkan bahwa ia sempat berharap Sanket selamat setelah berjam-jam menunggu kabar yang tak kunjung datang. “Kami terus bertanya, tetapi tidak ada yang memberi tahu kami apa pun,” lirihnya.

Baca juga: Dapat Ancaman Bom, Pesawat Air India Mendarat Darurat di Phuket Thailand

Kesedihan serupa juga dirasakan Sunny Kakadia (38), sahabat dekat Javed Ali Syed, salah satu korban dalam pesawat nahas tersebut. Javed melakukan perjalanan bersama istri, Mariam, dan kedua anak mereka, Zayn (6) dan Amani (4).

Sunny dan Javed telah bersahabat sejak kecil, tumbuh besar di Mumbai, kuliah bersama, hingga menghadiri pernikahan masing-masing. Javed bekerja di bidang manajemen hotel di London dan telah menjadi warga negara Inggris selama 10 tahun. Ia kembali ke India untuk menjenguk ibunya yang sakit jantung, namun takdir berkata lain.

“Kami tiba di sini pukul 2 pagi, bersama kakaknya. Dia memberikan sampel DNA. Mereka bilang hasilnya baru akan keluar hari Minggu. Kami juga sempat mencari di rumah sakit lain, ke sana kemari, kami bahkan belum sempat menangis,” ungkap Kakadia dengan nada pilu.

Baca juga: Dapat Ancaman Bom, Pesawat Air India Mendarat Darurat di Phuket Thailand

Kisah duka juga datang dari Manisha Thapa (27), yang terbang dari Patna, India Timur, setelah mendengar berita kecelakaan. Ayah Manisha tak henti-hentinya menangis sejak memberikan sampel DNA pada Jumat (13/6/2025). Ibu Manisha mengenang percakapan terakhirnya dengan sang putri sehari sebelum kejadian.

“Kami biasa berbincang setiap hari. Terakhir, dia memberi tahu bahwa kami tidak bisa berbicara lagi karena ia akan menjalani penerbangan panjang,” tutur ibu Manisha dengan suara bergetar.

Lebih dari 190 anggota keluarga telah menyerahkan sampel DNA di Rumah Sakit Sipil Ahmedabad. Sampel-sampel ini akan dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan di lokasi kecelakaan. Menurut pejabat negara bagian, Harshit Gosavi, proses identifikasi diperkirakan memakan waktu hingga 72 jam.

Baca juga: Sebagian Korban Kecelakaan Air India Masih Tertimbun, Ini 6 Fakta Barunya

Kabar baik datang dari lokasi kejadian. Tiga pejabat dari Pasukan Tanggap Bencana Nasional India mengumumkan bahwa black box atau perekam penerbangan telah ditemukan pada Jumat (13/6/2025). Penemuan ini diharapkan dapat mengungkap penyebab kecelakaan tragis tersebut.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pesawat Boeing 737 Dreamliner tersebut menabrak asrama kampus kedokteran, menewaskan penumpang, awak pesawat, serta orang-orang yang berada di lokasi kejadian. Jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 290 jiwa, menjadikannya salah satu kecelakaan pesawat paling mematikan di India dalam beberapa dekade terakhir.

Di tengah duka yang mendalam, Ramesh, satu-satunya korban selamat, dianggap sebagai keajaiban. “Awalnya saya pikir saya akan mati. Tapi saya sadar masih hidup dan melihat celah dekat kursi. Saya berhasil melepas sabuk pengaman. Saya gunakan kaki untuk membuka jalan dan merangkak keluar,” ungkapnya kepada CNN.

Pihak berwenang terus berupaya mengonfirmasi jumlah korban dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. Fokus selanjutnya akan tertuju pada investigasi penyebab kecelakaan.

Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) akan mengirimkan tim ke India untuk membantu penyelidikan. Badan Investigasi Kecelakaan Udara Inggris juga secara resmi menawarkan bantuan kepada pemerintah India dalam mengungkap penyebab tragedi ini.

Baca juga: [POPULER TREN] Tanda Stroke di Beberapa Bagian Tubuh | Kesaksian Penumpang Air India yang Selamat

Related Articles

Back to top button