Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Politics

Soal Aksi Pembubaran Retret Kerohanian, Formas: Melanggar Konstitusi dan HAM

jpnn.com, JAKARTA – Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Yohanes Handojo Budhisedjati merasa prihatin terjadi pembubaran retret kerohanian di rumah singgah, Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (27/6).

“Formas sangat prihatin terjadinya peristiwa tersebut, padahal semua warga negara dijamin konstitusi untuk menjalankan aktivitas sesuai dengan keyakinan dan agama yang anut oleh setiap warga bangsa,” kata dia kepada awak media, Jumat (4/7).

Handojo mengatakan retret kerohanian sebenarnya menjadi kegiatan untuk menularkan nilai-nilai cinta kasih, saling menghormati dan menghargai perbedaan, serta menjunjung tinggi persaudaraan. 

“Dalam kegiatan tersebut mereka juga diajak dan diajarkan untuk bagaimana menghargai perbedaan, dan membangun kehidupan yang harmonis,” lanjut dia.

5 Berita Terpopuler: Honorer Bodong Banyak yang Lolos PPPK Tahap 2, Peserta Tak Punya Formasi juga Lulus, Apa Artinya?

Handojo menyebut tindakan pembubaran retret kerohanian mengancam keutuhan bangsa dan meminta pihak berwajib mengusut tuntas.

“Tindakan seperti itu, selain melanggar konstitusi, juga melanggar hak asasi manusia, dan tidak sejalan dengan ajaran, dan nilai-nilai universal cinta kasih dalam semua agama,” ujar dia. 

Handojo mengingatkan Indonesia merupakan negara heterogen yang dikenal beragam dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Oleh karrna itu, Formas mengimbau peristiwa pembubaran retret kerohanian di Sukabumi menjadi pelajaran bagi semua untuk tidak mudah terprovokasi isu yang menganggu keberagaman.

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Destinasi Wisata Kerohanian untuk Masyarakat Indonesia

“Kami berharap, jika ada hal yang dianggap tidak sejalan dengan aturan atau konstitusi, semestinya mengedepankan tradisi dengan cara silaturahmi. Kami mendorong untuk prioritaskan dialog, untuk menyelesaikan persoalan,” pungkas dia. (ast/jpnn)

Kapolri Sebut Kegiatan Kerohanian Jadi Momentum Reformasi Kultural

Bahrun Naim tak Pernah Ikut Kegiatan Kerohanian di Kampus

Related Articles

Back to top button