Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Politics

Serba-serbi Prabowo di Karawang: Resmikan Proyek Baterai Listrik-Absen Pejabat

Sejumlah momen terjadi saat Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6). Prabowo datang untuk meresmikan groundbreaking kawasan industri baterai.

Mulai dari mengabsen para pejabat yang hadir hingga memberikan sambutan. Dalam pidatonya, Ketum Gerindra itu menyampaikan beberapa pesan termasuk alasannya yang sering puji Jokowi.

Dalam acara peresmian tersebut, turut hadir beberapa Menteri Kabinet Merah Putih seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri BUMN Erick Thohir.

Selain itu, hadir Gubernur Jabar Dedi Mulyadi serta juga para pengusaha-pengusaha ternama seperti Pemilik Artha Graha Tommy Winata, CIO Danantara Pandu Sjahrir, dan COO Danantara Dony Oskaria.

Berikut rangkuman momen-momen tersebut:

Absen Pejabat yang Hadir

Prabowo sempat menyapa para tokoh dan pejabat yang hadir. Dalam acara itu, hadir beberapa tokoh mulai dari menteri Kabinet Merah Putih, Gubernur Jabar hingga para pengusaha. Prabowo sempat terkejut ketika melihat pemilik Artha Graha Group Tomy Winata (TW) turut hadir dalam acara.

“Saya menyambut dengan sangat bahagia dan sangat bangga acara ini. Memang biasanya saya tidak mau ada,… TW (Tomy Winata) ada di sini, muka familiar jadi saya, harus saya sapa juga,” ujar Prabowo.

Mendengar sapaan Prabowo itu, Tomy lantas berdiri dari kursinya dan memberikan salam hormat. Prabowo kemudian melihat ke sekitar kursi para tamu undangan maupun hadirin.

Prabowo kemudian berpesan kepada Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya agar mencatat tokoh-tokoh yang tidak hadir.

“Siapa lagi? Absen yang tidak hadir, siapa lagi? Seskab nanti dicatat ya, yang enggak hadir,” ujar Prabowo sambil tersenyum.

Kawasan Kita Penuh Damai

Presiden Prabowo Subianto mengungkap di tengah banyaknya konflik global, kawasan Indonesia dan negara tetangga hidup dengan penuh perdamaian. Menurutnya, kemakmuran hanya bisa dicapai lewat perdamaian.

“Di tengah dunia penuh konflik, kawasan kita penuh perdamaian. Dan tidak ada kemakmuran bisa kita capai tanpa perdamaian,” kata Prabowo dalam pidatonya.

Prabowo mengatakan Indonesia selalu mengedepankan jalan perdamaian dalam menyelesaikan konflik.

“Indonesia selalu memilih kerja sama, selalu memilih kolaborasi, selalu memilih jalan tengah. Selalu memilih persahabatan di atas permusuhan. Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” tuturnya.

Tinggalkan yang Tak Bisa Ikut Cepat

Prabowo mengaku senang dengan berbagai kemajuan dan realisasi program pemerintah yang sudah berjalan. Dia menilai, ini tak lepas dari peran anggota Kabinet Merah Putih yang bekerja dengan cepat.

“Saya terima kasih tim saya, kabinet saya, semuanya kerja dengan baik. Kerja dengan cepat,” ujar Prabowo saat berpidato.

Prabowo mengungkapkan, para menteri maupun wakil menteri yang tidak bisa mengikuti alur kerja akan ditinggal. Meski begitu, Prabowo tak mengungkapkan siapa sosok yang dimaksud tidak bisa mengikuti alur cepat itu.

“Yang tidak bisa ikut cepat, kita tinggalkan di pinggir jalan saja. Terima kasih semuanya,” pungkasnya.

Ungkap Alasan Sering Puji Jokowi

Prabowo mengungkap alasannya sering memuji Presiden ke-7 RI Jokowi. Ia menyampaikan itu usai mengungkap sistem hilirisasi yang diterapkan pemerintahnya sudah dicanangkan sejak era Bung Karno tapi baru dimasifkan di era Jokowi.

Mantan Menteri Pertahanan itu membeberkan alasan sering memuji Jokowi karena ingin mengajak seluruh masyarakat menghormati pendahulu bangsa.

“Saya selalu mengungkapkan ini karena saya ingin mengajak seluruh masyarakat seluruh bangsa kita ini untuk selalu menghormati pendahulu,” kata Prabowo.

“Selalu menghormati mereka-mereka yang berjasa hanya dengan kita mengerti bahwa sejarah suatu bangsa adalah sejarah yang panjang,” tambah dia.

Prabowo menuturkan, pembangunan bangsa adalah perjalanan yang sangat panjang. Bisa dikatakan long march.

“Tiap negara punya long march. Kalau Tiongkok punya long march yang penuh dengan liku-liku, penuh dengan pengorbanan, penuh dengan keringat air mata dan darah, kita pun punya long march,” kata Prabowo.

Related Articles

Back to top button