Sekolah Rakyat: Masa Orientasi Mulai 14 Juli, 1.469 Guru Siap Mengajar

MENTERI Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan program sekolah rakyat tahap pertama akan dimulai pada 14 Juli 2025. Kegiatan dimulai dengan matrikulasi atau masa orientasi, diawali dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan.
Gus Ipul mengatakan orientasi dirancang agar siswa dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya sebelum proses belajar dimulai. “(Pembukaan) akan kami lakukan pada 14 Juli. Dimulai dengan cek kesehatan bersama,” kata Gus Ipul dalam keterangan resmi Kemensos pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Dia menuturkan program itu direncanakan berlangsung di 100 titik sekolah rakyat yang tersebar di berbagai daerah. Mensos memastikan semua persiapan untuk tahap pertama sudah hampir final dan siap dimulai sesuai dengan agenda yang ditentukan.
“Pada 9 Juli mendatang, Kementerian Sosial juga menggelar simulasi di dua titik, yakni Sentra Handayani di Bambu Apus, Jakarta Timur; dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) di Bekasi, untuk memastikan kesiapan teknis di lapangan,” ujarnya.
Mensos mengungkapkan kurikulum sekolah rakyat tetap memuat pelajaran umum, tetapi ditambah pendidikan karakter dan kegiatan ekstrakurikuler, untuk membentuk anak-anak yang pintar, berkarakter, dan cinta Indonesia.
Mengenai peluncuran resmi bersama Presiden Prabowo Subianto, Gus Ipul mengatakan masih akan disesuaikan waktunya dengan kegiatan kepala negara. Namun kegiatan orientasi dan matrikulasi sudah dapat dipastikan dimulai 14 Juli 2025 agar siswa dan guru langsung aktif di sekolah.
Gus Ipul menutup kegiatan Retret Kepala Sekolah Rakyat Tahap II di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kesejahteraan Sosial Kemensos di Margaguna, Jakarta, Sabtu.
“Izinkan saya menutup dengan sebuah kutipan yang selalu menguatkan saya, bangsa yang besar dibangun oleh guru-guru yang tidak lelah menyalakan api harapan di dada anak-anak miskin,” kata dia.
Retret Kepala Sekolah Rakyat Tahap II ini diselenggarakan pada 1-5 Juli 2025 di Pusdiklatbangprof Margaguna Kemensos dan Resimen Arhanud I Falatehan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Sebanyak 47 kepala sekolah rakyat mengikuti kegiatan tersebut.
Di hadapan para kepala sekolah rakyat, Gus Ipul mengatakan, banyak pihak yang peduli dengan penyelenggaraan sekolah rakyat yang merupakan gagasan Prabowo.
“Meskipun waktunya singkat, karena kolaborasi kerja sama dari semua kementerian, lembaga, badan, pemerintah daerah, sehingga dinamika tantangan dan berbagai hal dalam menyelenggarakan rintisan sekolah rakyat tahun 2025-2026 sampai di titik sekarang,” ujarnya.
Dia mengingatkan, menjadi kepala sekolah rakyat bukan hanya soal mendidik, tetapi soal memanusiakan manusia. Kepala sekolah juga bukan sekadar pekerjaan.
“Melainkan panggilan jiwa untuk menghadirkan keadilan di tengah ketidakadilan, menghadirkan harapan di tengah keputusasaan, menghadirkan cinta di tengah keterasingan,” tuturnya.
Sejumlah 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Titik Sekolah Rakyat
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul mengumumkan sebanyak 1.469 guru telah dipersiapkan mengajar di 100 titik sekolah rakyat tahap pertama. “Para guru ini sudah melalui proses seleksi, dan akan mendapatkan pembekalan sebagaimana yang diberikan kepada para kepala sekolah,” kata dia, seperti dikutip dari Antara.
Setelah mengikuti cek kesehatan di hari pertama pada 14 Juli, pada hari berikutnya, guru dan tenaga pendidik akan mengikuti berbagai kegiatan pembekalan dan orientasi agar seluruh unsur sekolah lebih siap menghadapi proses belajar-mengajar.
Para guru, kepala sekolah, hingga tenaga pendidik sekolah rakyat juga akan menempati asrama yang telah disiapkan. “Meskipun belum semua guru akan langsung tinggal di asrama, nantinya mereka akan bergantian selama 24 jam untuk memastikan pendampingan kepada para siswa berjalan optimal,” kata Mensos.
Seratus Sekolah Rakyat Permanen Mulai Dibangun September
Gus Ipul menyebutkan Kemensos bersama Kementerian Pekerjaan Umum siap memulai pembangunan 100 sekolah rakyat permanen pada September 2025. Pembangunan itu ditargetkan rampung pada Juni 2026.
Dia mengatakan bangunan gedung sekolah permanen tersebut berkapasitas sekitar 1.000 siswa per sekolah dan mencakup jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA).
“Yang sekarang ini adalah sekolah rakyat rintisan memanfaatkan fasilitas pemerintah pusat maupun daerah, dan sekarang memang terbatas jumlah rombongan belajarnya, ada yang dua sampai empat kelas. Tapi, nanti sekolah permanen bisa menampung jauh lebih banyak,” ujarnya.
Selain menyiapkan gedung baru, kata dia, Kemensos juga menyiapkan proses rekrutmen guru, kepala sekolah, tenaga pendidik, dan siswa secara simultan dengan renovasi dan pembangunan. Saat ini, 100 titik pertama sekolah rakyat sudah mencatat lebih dari 9.700 siswa, sedangkan tahap kedua ditargetkan dapat menampung sekitar 10 ribu siswa.
Menurut Gus Ipul, pembangunan sekolah rakyat permanen juga diikuti dengan penyesuaian dapur, asrama, dan fasilitas pendukung lain agar sesuai standar nasional. “Yang penting kita semua kolaborasi, tidak bisa dikerjakan sendiri. Kalau bersama, insyaallah target ini bisa tercapai,” kata dia.
Hendrik Yaputra dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Bagaimana Nasib DPRD setelah Putusan MK Pisahkan Jadwal Pemilu?