Momen Haru! Ahmad Dhani & Maia Estianty Siram Al Ghazali Bersama

JAKARTA, KOMPAS.com – Keluarga besar Ahmad Dhani baru saja sukses menggelar prosesi siraman untuk putra sulungnya, Al Ghazali. Acara sakral yang penuh kehangatan ini berlangsung tertutup di kediaman mereka di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Sabtu (14/6/2025).
Momen istimewa tersebut semakin berkesan dengan kehadiran Maia Estianty yang turut menyaksikan langsung prosesi siraman Al Ghazali. Dalam sebuah video yang dibagikan oleh El Rumi melalui akun TikTok-nya, terlihat Ahmad Dhani dan Maia Estianty bergantian menyirami Al Ghazali dengan air kembang, sebuah pemandangan yang mengharukan bagi para penggemar. Ahmad Dhani sendiri diketahui sempat meneteskan air mata haru selama prosesi penting ini. Sementara itu, El Rumi dan Dul Jaelani setia mendampingi kedua orang tua mereka, turut menyirami sang kakak sebagai bentuk dukungan dan doa.
Melalui unggahan video tersebut, El Rumi menyematkan harapan dan doa terbaiknya untuk sang kakak. “Siraman kakak Al Ghazali. Semoga dilancarkan seluruh rangkaian acara pernikahan Kakak Al – Alyssa. Mohon doanya semua,” tulis El Rumi, mengungkap bahwa prosesi ini adalah bagian dari persiapan pernikahan Al Ghazali dengan Alyssa Daguise.
Tak hanya prosesi siraman, video yang dibagikan El Rumi juga menampilkan Maia Estianty yang melakoni tradisi pecah kendi. Tradisi pecah kendi dalam adat Jawa memiliki makna mendalam, yakni sebagai simbol harapan untuk membuka pintu rezeki dan keberkahan bagi kedua calon mempelai yang akan melangsungkan pernikahan.
Prosesi siraman Al Ghazali ini merupakan salah satu dari serangkaian acara menuju hari bahagia Al Ghazali. Menurut rencana, pernikahan Al Ghazali akan dilangsungkan pada 16 Juni 2025, yang kemudian akan dilanjutkan dengan acara ngunduh mantu pada 19 Juni 2025. Di tengah kemeriahan dan kesibukan acara ini, Ahmad Dhani diketahui sempat harus meninggalkan prosesi siraman lebih awal untuk menghadiri konser di Semarang, dan sebelumnya ia juga telah menyampaikan pesan penting kepada Al Ghazali mengenai bahtera rumah tangga: bahwa tidak ada istri yang sempurna.