Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Family And Relationships

Gusti Irwan Wibowo Meninggal: Tensi Tinggi Picu Serangan Jantung?

Musisi multitalenta Gusti Irwan Wibowo, yang akrab disapa Gustiwiw, telah berpulang ke pangkuan Illahi pada Minggu (15/6) di usia yang relatif muda, 25 tahun 5 bulan. Kepergian mendadak seniman serbabisa ini mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga dan rekan-rekannya. Jenazah Gusti telah dikebumikan di TPU Jatisari 2, Bekasi, Jawa Barat.

Ibunda Gusti, Sri Yulianti, mengungkapkan penyebab meninggalnya sang putra. Menurut Sri, Gusti sempat mengeluh pusing kepada temannya sebelum akhirnya terjatuh di kamar mandi. Setelah dilarikan ke rumah sakit dan diperiksa, diketahui bahwa tensi darah Gusti sangat tinggi. Dokter pun menyimpulkan bahwa pelantun lagu “Diculik Cinta” ini mengalami serangan jantung mendadak. “Sempat kata temannya pusing, terus setelah dokter diagnosa, tensinya tinggi terus jadi jantung,” ujar Sri usai pemakaman.

Sri menambahkan bahwa Gusti pada dasarnya tidak pernah memiliki riwayat sakit parah sebelumnya. Namun, ia tak menampik bahwa putranya memiliki berat badan berlebih, mencapai 160 kilogram. Kondisi ini kerap menjadi perhatian Sri yang tak henti menasihati Gusti untuk menjaga pola makannya. “Enggak pernah sakit. Karena overweight itu, aku cuma bilang jaga pola makan ya,” kenang Sri, menyoroti pentingnya gaya hidup sehat.

Kronologi Kepergian Gusti Irwan Wibowo

Tragedi ini bermula saat Gusti berangkat ke Bandung, Jawa Barat, sejak Jumat (13/6) untuk membuat konten podcast bersama rekan lamanya, Nehru. Kepada sang ibunda, Gusti berjanji akan pulang pada hari Minggu. “Dia kan Jumat bilang ‘Mah, aku pulang hari Minggu. Aku mau acara sama Nehru’,” tutur Sri, mengenang komunikasi terakhir mereka yang penuh harapan.

Namun, takdir berkata lain. Pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, Sri menerima kabar yang mengguncang jiwanya: Gusti terjatuh di kamar mandi dan tak sadarkan diri. Saat tiba di rumah sakit terdekat, denyut nadi Gusti sudah tidak teraba. Dokter bahkan melakukan panggilan video kepada Sri untuk menyampaikan kondisi putranya, namun Sri tetap menepis kenyataan pahit tersebut. “Ini memang (mendadak). Saya enggak percaya waktu ditelepon tadi sekitar jam 7-an, saya bahkan video call sama dokternya, saya enggak nangis, kenapa? Saya pikir paling pingsan aja. Karena di situ saya tetap positive thinking ada keajaiban Allah,” ungkap Sri dengan nada getir.

Dengan hati yang campur aduk antara harapan dan kecemasan, Sri langsung bergegas menuju Bandung. Sepanjang perjalanan, ia terus menepis kabar bahwa anaknya telah tiada, berharap ini hanyalah mimpi buruk yang akan segera berakhir. Tak ada firasat atau tanda-tanda yang dirasakan Sri sebelum kepergian Gusti, membuat berita duka itu terasa semakin sulit dipercaya. “Itu aja enggak ada tanda apa pun. Enggak ada tanda tersirat, makanya saya kayak enggak percaya,” lanjutnya. Namun, setibanya di sana, Sri harus menghadapi kenyataan pahit bahwa putranya benar-benar telah pergi untuk selama-lamanya. “Ternyata setelah saya datang ke sana, itu benar-benar sudah enggak ada, dan saya enggak percaya, ya, saat itu,” jelasnya.

Gusti Irwan Wibowo dikenal sebagai musisi, penata musik, pencipta lagu, penyanyi, komedian, sekaligus penyiar radio yang berbakat. Ia lahir di Bekasi pada 28 November 1999 dan meninggalkan jejak karyanya di industri musik Tanah Air. Salah satu karya terakhirnya yang dikenang adalah OST film GJLS IBUKU IBU-IBU, yang berjudul “Diculik Cinta”. Gusti adalah putra dari musisi senior Indonesia, Timur Priyono, mewarisi bakat seni dari sang ayah. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam dan kekosongan bagi dunia musik dan hiburan Indonesia.

Related Articles

Back to top button