Kecam RUU Trump, Elon Musk: AS Bisa Terjerat Perbudakan Utang

Beritasob.com – , Jakarta – Miliarder Elon Musk memperingatkan Amerika Serikat bisa terjerumus ke dalam “perbudakan utang” akibat rancangan undang-undang (RUU) belanja negara dan pajak yang diajukan Presiden Donald Trump.
Kritikan Musk dilontarkan beberapa jam sebelum Senat Republik diperkirakan akan mengadakan pemungutan suara awal pada versi terbaru RUU tersebut pada Sabtu sore. Pada Mei, DPR AS meloloskan RUU itu, yang dijuluki “One Big Beautiful Bill” oleh Trump.
Menurut Kantor Anggaran Kongres, meski RUU tersebut mengurangi belanja federal, tetapi juga memangkas pajak besar-besaran. Akibatnya, kebijakan itu justru akan memperbesar defisit anggaran dan menambah utang nasional.
“RUU ini menaikkan plafon utang sebesar lima TRILIUN dolar AS, kenaikan terbesar dalam sejarah, dan menempatkan Amerika di jalur cepat menuju perbudakan utang!” tulis Musk di platform X seperti dilansir Daily Mail.
Musk, yang berulang tahun ke-54 pada Sabtu, telah berulang kali mengkritik RUU itu. Sebelumnya, dia mengatakan bahwa kebijakan tersebut bisa membuat defisit anggaran AS membengkak hingga US$2,5 triliun atau sekitar Rp40.449,5 triliun dan warga Amerika menghadapi beban utang yang tidak bisa ditanggung.
Ia juga mengkritik dampak RUU tersebut terhadap industri energi, dengan Musk baru-baru ini mendorong peningkatan tajam dalam energi surya di AS.
Menanggapi sebuah posting yang mencatat pemungutan suara Senat ‘dapat menghapus 500 (Giga Watt) potensi pembangkitan energi’ pada 2030, Musk menulis: ‘Ini akan sangat merusak Amerika!’
Para analis memperkirakan AS bisa mengalami gagal bayar paling cepat Agustus nanti jika Partai Republik dan Demokrat di Kongres gagal menyepakati kenaikan plafon utang.
Isu kenaikan plafon utang telah memicu tarik-menarik politik di antara kedua partai besar di AS tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Elon Musk telah menghabiskan awal tahun ini memangkas program-program pemerintah federal melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Namun, US$150 miliar yang diklaimnya telah dihemat terhapus oleh peningkatan pengeluaran dalam RUU Trump.
Dalam sebuah posting X yang mengejutkan yang menjadi berita utama internasional, Musk melampiaskan amarahnya dengan menulis: ‘(Trump) ada dalam berkas Epstein. Itulah alasan sebenarnya berkas-berkas itu tidak dipublikasikan. Semoga harimu menyenangkan, DJT!’
Musk juga mengklaim bahwa Trump tidak mungkin memenangkan pemilihan presiden 2024 tanpa dia, dan mengatakan dalam sebuah posting bahwa RUU Trump menunjukkan ‘rasa tidak berterima kasih yang begitu besar.’
Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada Daily Mail saat itu: ‘Ini adalah episode yang tidak menguntungkan dari Elon, yang tidak senang dengan RUU One Big Beautiful karena tidak menyertakan kebijakan yang diinginkannya.’
Pilihan Editor: Perselisihan Elon Musk dan Donald Trump: Uang vs Kekuasaan