Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Politics

Di Tengah Gencatan Senjata, Iran Janji Serang Pangkalan AS Lagi jika Terancam

TEHERAN, KOMPAS.com — Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat (AS) terkait konflik Teheran dengan Israel.

Dalam pidato pertamanya setelah gencatan senjata dengan Israel, Khamenei menyatakan bahwa Iran akan membalas setiap serangan baru dari AS dengan menyerang pangkalan-pangkalan militer Amerika di kawasan.

“Iran menampar Amerika di wajahnya. Kami menyerang salah satu pangkalan Amerika yang penting di kawasan,” kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi, Kamis (26/6/2025).

Baca juga: Putra Mahkota Iran Reza Pahlavi Serukan Perlawanan terhadap Rezim, Siap Gantikan Khamenei

Serangan yang dimaksud Khamenei adalah peluncuran 19 rudal balistik Iran ke pangkalan militer Al Udeid di Qatar milik AS, yang terjadi Senin lalu.

Serangan ini dilakukan sebagai respons atas serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada 21 Juni.

Meskipun 18 dari 19 rudal berhasil dicegat sistem pertahanan udara, serangan itu menjadi sinyal bahwa Iran siap membalas dengan kekuatan penuh.

“Tindakan seperti ini bisa terulang di masa depan. Jika ada agresi, musuh pasti akan membayar mahal. Kami memiliki akses ke pusat-pusat penting milik Amerika di kawasan ini,” tegas Khamenei.

Balasan terhadap serangan AS

Serangan Iran terhadap Al Udeid terjadi tak lama setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan besar ke tiga fasilitas nuklir di Iran.

Trump mengeklaim bahwa serangan itu telah menghancurkan kemampuan nuklir Iran. Namun, laporan intelijen yang bocor menunjukkan bahwa kerusakan tidak sebesar yang diklaim Trump.

Baca juga: Murka Saat RS Dibom Iran, Israel Ancam Serang Khamenei Langsung

Direktur CIA John Ratcliffe mengonfirmasi bahwa fasilitas tersebut “rusak berat”, tapi belum sampai pada titik kehancuran total.

Tolak ultimatum Trump

Khamenei juga menanggapi ultimatum Trump yang menuntut “penyerahan tanpa syarat” dari Iran, yang diumumkan lewat media sosial TruthSocial pada 17 Juni lalu.

“Penyerahan seperti itu tidak bisa diterima dan tidak masuk akal,” kata Khamenei menolak keras tuntutan tersebut.

Sebelumnya, Trump bahkan mengisyaratkan kemungkinan perubahan rezim di Iran. Dalam salah satu pernyataannya, ia menulis, “Jika rezim Iran saat ini tidak mampu membuat Iran hebat kembali, mengapa tidak ada perubahan rezim?”

Namun, nada Trump tampak melunak saat ia dalam perjalanan menuju KTT NATO.

“Saya ingin semuanya segera tenang,” katanya kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan Air Force One.

Iran klaim menang, Israel dan AS dinilai gagal

Khamenei dalam pidatonya juga menyatakan bahwa kemenangan berada di pihak Iran dan menyebut Israel nyaris “lumpuh total” dalam serangan yang berlangsung selama 12 hari itu.

“Amerika terpaksa turun tangan karena jika tidak, Israel akan hancur total. Israel secara praktis telah dihantam dan dilumpuhkan oleh pukulan Iran,” klaimnya.

Sementara itu, Israel menyebut serangannya sebagai “Operasi Singa Bangkit”, dengan tujuan menghancurkan ancaman nuklir dan misil balistik dari Iran.

Baca juga: Khamenei Tunjuk 3 Calon Pengganti, Jaga-jaga Diserang dalam Perang Israel-Iran

Related Articles

Back to top button