Prabowo Tegaskan Fokus Utama Swasembada Energi dari Sumber Terbarukan

Beritasob.com – , Bondowoso – Presiden Prabowo Subianto optimistis jika Indonesia mampu mencapai swasembada energi dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada. Ia menyampaikan hal tersebut saat meresmikan pengoperasian dan pembangunan delapan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), serta penambahan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari di Blok Cepu, melalui video konferensi pada Kamis, 26 Juni 2025. “Hari ini, kami resmikan dan mulai pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan, sebagai bukti Indonesia menuju kemandirian, kita akan berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Prabowo.

Ia menyebut cadangan minyak dan gas di Indonesia sangat besar, dan teknologi untuk membangun infrastruktur energi sudah tersedia. Namun, Prabowo menegaskan fokus utama tetap pada energi terbarukan. “Tetapi yang sangat strategis adalah energi terbarukan, terutama energi dari tenaga surya,” katanya.

Dengan kekayaan sumber energi seperti energi surya, menurut Presiden, seluruh daerah hingga wilayah terpencil dapat mengakses listrik secara mandiri. “Pulau-pulau terpencil akan punya energi dan bisa swasembada, desa-desa yang sangat terpencil, yang di gunung-gunung juga bisa punya akses terhadap energi, terhadap listrik,” ujarnya.

Melihat potensi tersebut, Prabowo menyatakan keyakinannya pada masa depan kemandirian energi Indonesia. “Ini sangat membuat kami optimistis, membuat kami memandang masa depan dengan sangat cerah,” katanya.

Ia menambahkan, pemerintah akan melibatkan berbagai pihak, baik swasta dalam negeri maupun asing untuk memastikan kelanjutan program menuju swasembada energi. Khususnya, dalam pengembangan energi terbarukan.

Menurut Prabowo, pemanfaatan energi terbarukan juga membuka peluang bagi Indonesia untuk mencapai target net zero emission tepat waktu. “Tetapi yang lebih penting adalah kami bisa menghasilkan energi dengan memotong jalur-jalur logistik yang mahal, inilah dampak dari program besar kami,” ujarnya.

Pilihan editor: Mengapa Pulau-pulau Kecil Dijual di Laman Internasional