Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Technology

Garuda Stop Terbang ke Doha! Dampak Perang Iran-Israel?

JAKARTA, KOMPAS.com – Maskapai kebanggaan Indonesia, Garuda Indonesia, secara resmi mengumumkan penghentian sementara rute penerbangan Jakarta-Doha, Qatar. Keputusan strategis ini diambil sebagai langkah antisipasi hingga kondisi keamanan di wilayah Timur Tengah kembali kondusif dan memungkinkan untuk dilalui oleh lalu lintas udara komersial.

Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, menegaskan bahwa prioritas utama maskapai adalah menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang. “Saat ini kita memang akan melihat situasinya, sementara kita akan setop dulu sekitar satu minggu sambil memperhatikan tetap ya,” ujar Ade seperti dilansir dari Antara, Selasa (24/6/2025).

Ade menambahkan, timnya akan terus memantau perkembangan terkini di Timur Tengah dengan sangat cermat. Komitmen Garuda Indonesia adalah memastikan keamanan jalur penerbangan, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan. “Jadi tim kita akan memonitor situasi segala macam pada saat dikatakan mungkin udah lebih baik. Both side-nya pasti kita akan terbang lagi,” imbuhnya, menunjukkan optimisme untuk kembali melayani rute tersebut setelah situasi membaik.

Insiden pembatalan ini bukanlah tanpa sebab. Ade menjelaskan bahwa pesawat Garuda rute Jakarta-Doha terpaksa putar balik pada Senin (23/6) lalu. Keputusan mendadak ini diambil setelah pihak maskapai menerima informasi bahwa wilayah udara yang akan dilalui ditutup total demi keselamatan warga negara, penduduk, dan seluruh pengguna lalu lintas udara. Menariknya, informasi penutupan wilayah udara tersebut diterima kokpit setelah pesawat sudah melaju di udara. “Karena udah terbang, ya sudah dikasih tahu ke kokpit, terus balik lagi deh pesawatnya. Terus balik tadi malam, mendarat di KNO, di Medan, isi bensin segala macem, baru dibawa ke Jakarta,” detail Ade.

Situasi ini tidak hanya memengaruhi Garuda Indonesia. Sejumlah rute maskapai penerbangan menuju kawasan Timur Tengah telah merasakan dampak signifikan imbas eskalasi perang Iran-Israel. Dilansir dari Reuters, wilayah udara yang membentang dari Iran dan Irak hingga Mediterania dilaporkan sebagian besar kosong dari lalu lintas udara komersial selama 10 hari, terhitung sejak Israel mulai menyerang Iran pada tanggal 13 Juni. Banyak maskapai penerbangan terpaksa mengalihkan, membatalkan, bahkan menunda jadwal penerbangan mereka melalui wilayah krusial tersebut akibat penutupan wilayah udara dan kekhawatiran serius akan masalah keselamatan.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pembatalan penerbangan ke Bandara Internasional Dubai dan Doha di Qatar juga marak terjadi, murni karena kekhawatiran mendalam dari pihak maskapai penerbangan. Di tengah gejolak serangan rudal dan udara yang berlangsung selama 10 hari terakhir, berbagai maskapai telah berinovasi dengan mengalihkan rute penerbangan. Beberapa memilih jalur utara melalui Laut Kaspia, sementara yang lain mengambil jalur selatan melalui Mesir dan Arab Saudi demi menghindari zona konflik.

Lebih lanjut, dampak konflik ini juga terlihat dari laporan Flightradar24 yang mencatat adanya peningkatan gangguan dan fenomena GPS spoofing dalam beberapa hari terakhir di Teluk Persia. Sebagai informasi, spoofing adalah upaya penyerangan dengan menyiarkan sinyal GPS palsu yang bertujuan untuk secara sengaja mengacaukan navigasi pesawat, menambah kompleksitas dan risiko bagi penerbangan di kawasan tersebut.

Related Articles

Back to top button