Blue Bird Bagi Dividen Jumbo! Laba Meroket 28 Persen

Jakarta – PT Blue Bird Tbk, emiten transportasi terkemuka dengan kode saham BIRD, berhasil mencatat peningkatan kinerja keuangan yang signifikan sepanjang tahun 2024. Perusahaan ini sukses membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5 triliun, sebuah pencapaian yang menunjukkan kenaikan sebesar 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya, 2023.
Di samping itu, Blue Bird juga mencetak laba bersih yang mengesankan, melampaui Rp 593 miliar, menandai kenaikan sebesar 28 persen secara tahunan. Kinerja positif ini turut didukung oleh Pendapatan Sebelum Bunga dan Pajak (EBITDA) yang juga menunjukkan pertumbuhan year-on-year, mencapai lebih dari Rp 1,2 triliun. “Capaian ini menegaskan ketahanan dan adaptasi Blue Bird dalam menghadapi dinamika industri serta memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang,” ujar Direktur Utama Bluebird, Adrianto Djokosoetono, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 19 Juni 2025.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap pemegang saham, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Blue Bird telah menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp 120 per lembar saham. Secara total, jumlah dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 300,2 miliar, merepresentasikan 51 persen dari total laba bersih perusahaan. Pembagian dividen ini direncanakan bagi pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 2 Juli 2025, dengan pembayaran dijadwalkan pada 11 Juli 2025.
Andre, sapaan akrab Adrianto Djokosoetono, menambahkan bahwa sisa laba bersih sebesar Rp 284,9 miliar akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan. Dana ini juga akan dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan belanja modal (CAPEX) serta pengembangan strategis yang berkelanjutan di tahun berjalan. Pencapaian finansial yang kuat ini, menurutnya, didorong oleh strategi ekspansi yang agresif dan optimalisasi operasional yang efektif.
Blue Bird kini tercatat memiliki total 24.200 unit armada yang tersebar di 20 kota di seluruh Indonesia. Angka ini mencerminkan peningkatan signifikan sebanyak 1.200 unit dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan komitmen perusahaan dalam memperluas jangkauan layanannya. Dalam RUPST terbaru, para pemegang saham juga telah menyetujui perubahan penting dalam susunan anggota dewan komisaris, di mana Noni Sri Ayati Purnomo diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama.
Sepanjang tahun 2024, pengelola layanan taksi berwarna biru khas ini telah meluncurkan berbagai strategi transformasi inovatif. Inisiatif tersebut meliputi peluncuran Cititrans Busline untuk mobilitas premium antar kota, serta perluasan layanan bus rapid transit (BRT) di dua kota besar, Nusantara dan Medan. Selain itu, manajemen juga memperkenalkan MyBluebird Subscription Plan dan layanan hourly charter, memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi pelanggan. Perusahaan juga mengintegrasikan pemesanan melalui aplikasi MyBluebird, WhatsApp, dan mitra ride-hailing, serta mempermudah transaksi dengan beragam metode pembayaran nontunai.
Andre juga menegaskan komitmen Blue Bird dalam menjalankan bisnis yang berprinsip keberlanjutan. Pada tahun lalu, perusahaan telah mengoperasikan sekitar 337 unit kendaraan listrik (EV) dan memperluas infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Bali. Blue Bird menargetkan pengurangan emisi karbon hingga 50 persen pada tahun 2030 melalui kombinasi penggunaan armada listrik, bahan bakar gas (CNG), dan optimasi rute perjalanan.
Tak hanya fokus pada aspek operasional dan lingkungan, Blue Bird juga menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi. Pada tahun 2024, sekitar Rp 8,5 miliar dialokasikan untuk berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan. Program-program ini mencakup Beasiswa Bluebird Peduli, Kartini Bluebird, dan Wellness Ride yang dirancang khusus untuk komunitas disabilitas, menegaskan peran positif perusahaan bagi masyarakat.