Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Politics

G7 Bersatu: Iran Tak Boleh Miliki Bom Nuklir! Apa Artinya?

OTTAWA, KOMPAS.com – Dalam sebuah pertemuan krusial di Kanada pada Senin, 16 Juni 2025, para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) mengeluarkan pernyataan tegas mengenai ambisi nuklir Iran, menegaskan bahwa Teheran “tidak akan pernah” diizinkan memiliki senjata nuklir. Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan yang membara di kawasan Timur Tengah, sebuah isu yang mendominasi agenda KTT tersebut.

Para pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat secara kolektif mengidentifikasi Iran sebagai “sumber utama ketidakstabilan dan teror di kawasan.” Penegasan berulang bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir menggarisbawahi kekhawatiran mendalam komunitas internasional terhadap program nuklir Teheran, terutama dalam konteks gejolak geopolitik saat ini.

Lebih lanjut, G7 mempertegas komitmennya terhadap perdamaian dan stabilitas regional, sekaligus menegaskan hak Israel untuk membela diri. “Kami menegaskan kembali dukungan kami terhadap keamanan Israel,” demikian bunyi pernyataan bersama itu, menyoroti kompleksitas dinamika keamanan di Timur Tengah. Di samping itu, G7 juga menekankan pentingnya perlindungan warga sipil dan mendesak agar resolusi krisis Iran dapat mengarah pada deeskalasi permusuhan yang lebih luas, termasuk gencatan senjata di Gaza.

Para pemimpin G7 juga menyatakan kesiapsiagaan mereka untuk menghadapi potensi implikasi terhadap pasar energi internasional. Mereka berkomitmen untuk tetap “waspada” dan siap berkoordinasi demi menjaga stabilitas pasar global di tengah ketidakpastian yang timbul dari krisis ini.

Di tengah suasana tegang KTT, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk kembali ke Washington lebih awal pada Senin malam, mengakhiri partisipasinya dalam KTT G7. “Saya harus kembali lebih awal karena alasan yang jelas,” ujar Trump kepada wartawan, mengindikasikan urgensi situasi di Timur Tengah yang memerlukan perhatian langsungnya.

Sesampainya di Washington, Trump secara vokal mendesak warga sipil untuk “segera” meninggalkan Teheran. Melalui platform media sosial Truth Social miliknya, Trump kembali menyuarakan frustrasinya: “Iran seharusnya menandatangani ‘kesepakatan’ yang saya katakan ke mereka untuk ditandatangani. Sungguh memalukan, dan membuang-buang nyawa manusia. Mudah saja, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Saya sudah katakan itu berkali-kali!” Dia juga mengulang peringatan kerasnya, “Semua orang harus segera meninggalkan Teheran!”

Pernyataan dan desakan ini muncul di tengah eskalasi ketegangan Iran-Israel yang memuncak sejak Jumat, 13 Juni 2025. Kala itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangkaian serangan udara terkoordinasi dan serangan drone ke berbagai target di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang kemudian memicu respons balasan dari Teheran. Insiden ini secara signifikan memperburuk situasi keamanan di kawasan, menempatkan isu nuklir Iran dan stabilitas regional pada pusat perhatian global.

Related Articles

Back to top button