Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Science

Raung Erupsi Terus: Status Gunung Kok Belum Naik? Ini Alasannya!

Beritasob.com –, Banyuwangi – Aktivitas vulkanik Gunung Raung kembali meningkat. Erupsi dilaporkan terus berlangsung sejak Jumat malam, 13 Juni 2025, hingga Sabtu pagi, 14 Juni 2025, dengan kolom letusan mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak.

Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Raung di Kampung Mangaran, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, setidaknya empat letusan telah tercatat sejak Jumat. Letusan pertama terjadi pada Jumat sore pukul 17.49 WIB, disusul letusan kedua pada pukul 22.39 WIB.

Pada hari Sabtu, tercatat dua letusan lagi masing-masing pada pukul 00.25 WIB dan 05.16 WIB. Ketinggian kolom abu bervariasi, berkisar antara 750 meter hingga 1.000 meter di atas puncak. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang yang mengarah ke selatan dan barat daya,” jelas Benny Setyawan, Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, dalam laporan tertulisnya.

Lebih lanjut, Benny Setyawan menjelaskan bahwa rekaman seismik didominasi oleh tremor menerus dengan amplitudo maksimum 4 mm. Status Gunung Raung saat ini tetap berada pada Level II (Waspada). Pihaknya merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, maupun wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dalam radius 3 kilometer, serta menghindari aktivitas seperti menuruni atau bermalam di kawasan kawah.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Pos Pengamatan Gunung Raung mencatat aktivitas vulkanik berupa letusan yang terjadi secara terus-menerus selama lebih dari sepekan terakhir. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengungkapkan bahwa aktivitas kegempaan Gunung Raung didominasi oleh gempa erupsi atau letusan, dengan 16 kejadian tercatat pada periode 7-11 Juni 2025.

“Pengamatan energi gempa menunjukkan fluktuasi dan cenderung menunjukkan pola peningkatan pada 12 Juni 2025, meskipun tidak bersifat gradual,” ungkap Muhammad Wafid dalam laporan tertulisnya.

Ia menduga bahwa aktivitas ini berkaitan dengan pelepasan fluida (gas, cairan, padatan batuan) akibat erupsi yang berasal dari kedalaman yang relatif dangkal. Dugaan ini diperkuat dengan tidak terekamnya kejadian gempa vulkanik dalam pada periode yang sama.

Material erupsi Gunung Raung sejak 5 hingga 12 Juni 2025 didominasi oleh batuan berukuran abu, dengan sebaran yang sebagian besar terbatas di sekitar kawah. Kondisi ini menyebabkan tidak adanya perubahan signifikan terhadap ancaman bahaya.

Pilihan Editor: Punya Drone sampai Nuklir, Bagaimana Bakal Serangan Balasan dari Iran ke Israel?

Related Articles

Back to top button